Karya : Syarifah Salsabila
Dosen Pengampu : Mazda Leva Okta Safitri, M.Pd. dan Dwi Cahaya Nurani, M.Pd.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sriwijaya
SUMSEL,TRCNEWS.ID – Pendidikan karakter merupakan suatu elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan kita di Indonesia.karakter merupakan fondasi yang kokoh di mana seluruh kehidupan seseorang didasarkan, pada sistem pendidikan, kehidupan sosial, dan sebagainya. Karakter seseorang tidak dapat dibentuk hanya dengan penjelasan dan teori, Pembentukan karakter harus diiringi dengan pembiasaan/kebiasaan.
Pendidikan karakter berkaitan dengan keberadaan sekolah dan perangkat didalamnya. Sekolah merupakan tempat kedua setelah keluarga dimana anak belajar mengenal dirinya beserta potensi-potensi yang mereka miliki.
Guru dalam hal ini mempunyai peran sangat penting dalam pembentukan karakter anak disekolah. Guru harus memberikan contoh yang baik untuk anak didiknya. Tetapi beberapa fakta menunjukkan bahwa guru sering kali menggunakan hukuman kepada anak yang dinilai buruk karakternya. Terdapat beberapa bagian yang berhasil membuat karakternya berubah menjadi lebih baik tetapi ada juga yang membuat si anak menjadi lebih buruk dalam bersikap. Tetapi kembali lagi semua tergantung dari bagaimana cara guru menyikapi setiap karakter anak dengan segala permasalahannya terutama di sekolah.
Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar anak Sekolah Dasar memiliki masalah pada karakter. Contohnya, anak cenderung mengalami kesulitan dalam belajar mereka, sulit bergaul dan tidak dapat mengontrol emosi mereka ketika mereka dihadapkan pada suatu masalah . Ditambah lagi seringnya guru mengucapkan kata-kata yang dapat membuat anak semakin tidak percaya diri dan merasa tidak pantas. Sehingga anak merasa tidak mampu dan tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan tidak tangguh dengan segala permasalahan yang dihadapi.
Faktor penyebab kegagalan anak disekolah bukan terletak pada kecerdasan otak melainkan pada karakter anak disekolah, contohnya anak kurang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kurangnya kemampuan bekerjasama, kurangnya kemampuan berkomunikasi yang baik dan tidak ada rasa empati terhadap orang lain. Pendidikan karakter sangat diperlukan disekolah terutama di Sekolah Dasar, karena tujuan pendidikan yang sebenrnya adalah pendidikan yang menghasilkan anak tidak hanya unggul pada kecerdasan otaknya saja tetapi juga kecerdasan emosinya (Karakternya) .
Untuk menjalankan tujuan dari sistem pendidikan nasional di Indonesia, tenaga pendidik terumatama guru harus lebih memperhatikan pendidikan karakter dan tidak hanya fokus pada pendidikan yang menekankan pada kecerdasan intelektual. Karena pada hakikatnya, guru yang sukses bukan hanya orang yang berhasil membuat muridnya paham akan teori dan rumus pelajaran semata, tetapi guru yang sukses merupakan orang yang dapat membentuk pola pikir dan karakter muridnya dari tidak baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.